Pelukan Cegah Stres dan Virus

Selasa, 23 Desember 2014 | 06:53 WIB
Pelukan Cegah Stres dan Virus
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa sih yang tidak suka dipeluk? Pelukan dari orang terkasih selalu meninbulkan efek hangat dan nyaman. Lalu apa hubungannya dengan stres dan infeksi penyakit?

Sebuah penelitian yang dilakukan Carnegie Mellon University, Amerika Serikat menunjukkan manfaat pelukan yang bisa melindungi diri dari stres dan risiko penularan beberapa penyakit.  

Kontak fisik yang dekat dan dalam selama memeluk memunculkan rasa dukungan sosial dapat melindungi orang dari stres dan rasa sakit.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mereka yang mendapatkan kontak fisik lebih dekat dan dalam, merasa memdapatkan dukungan sosial dari orang terkasih sehingga berisiko rendah untuk stres atau terserang suatu penyakit," ujar Prof Cohen, pemimpin studi.

Dalam penelitian yang melibatkan 404 orang, Prof Cohen ingin membuktikan  apakah penyakit flu yang dipengaruhi stres bisa dihalau oleh orang yang lebih sering mendapat pelukan. Ia berasumsi bahwa orang yang sedang mengalami konflik dengan orang lain, kurang mampu melawan virus flu. Alasannya, penyakit bukan hanya sekedar virus, namun juga dipengaruhi faktor psikologis seperti depresi dan kecemasan yang selalu memperburuk keadaan.

Para responden kemudian ditanya jumlah frekuensi pelukan dalam sehari dan hubungan terkini dengan keluarga dan teman terdekat. Lalu, mereka dikarantina dan dipaparkan dengan virus influenza.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk serta mempunyai hubungan baik dengan keluarga dan temannya lebih sulit terinfeksi virus penyakit. Sementara yang jarang dipeluk dan sedang dalam kondisi stres diketahui gampang tertular virus influenza yang sengaja dipaparkan.

Dengan itu, Prof Cohen menyarankan agar sering memberi pelukan dan mau dipeluk oleh orang terdekat.

Meningkatkan frekuensi pelukan merupakan cara efektif untuk mengurangi efek buruk dari stres. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI