Suara.com - Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia disebabkan oleh banyak hal. Salah satu kendala utama lambatnya penurunan AKI di Indonesia, karena rendahnya pengetahuan ibu hamil (bumil) mengenai tanda-tanda bahaya saat kehamilan.
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan hanya 44 persen ibu hamil yang tahu tanda bahaya. Sedangkan baru 23 persen kasus komplikasi yang tertangani oleh tenaga medis dengan tepat.
Menurut Direktur Bina Kesehatan Ibu, Kementerian Kesehatan RI, Gita Maya Koemara Sakti, rendahnya kesadaran ibu hamil terkait tanda bahaya ini bisa menyebabkan gangguan pada proses kehamilan bahkan berisiko kematian bagi janin maupun si ibu.
“Seharusnya para ibu yang memutuskan untuk hamil memiliki persiapan terlebih dahulu baik mental maupun pengetahuan agar bisa bayi bisa lahir sehat dan ibu bisa selamat. Pengetahuan ini termasuk mengenali apa saja tanda bahaya saat proses kehamilan agar bisa langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Gita Maya di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Hanya 44 Persen Ibu Hamil yang Tahu Tanda Bahaya Kehamilan
Senin, 22 Desember 2014 | 17:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sule Pelit Ngomong, Saksi Malah Ngaku Lihat Mahalini dan Rizky Febian ke Dokter Kandungan
18 November 2024 | 18:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI