Risiko Bila Diabetesi Tolak Terapi Insulin

Sabtu, 20 Desember 2014 | 20:57 WIB
Risiko Bila Diabetesi Tolak Terapi Insulin
Ilustrasi suntik insulin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini banyak sekali penderita diabetes atau diabetesi yang takut menerima terapi insulin karena umunya diberikan melalui jarum suntik.

Tak hanya itu, mitos mengenai efek samping penggunaan terapi insulin seperti hipoglikemia, kegemukan, ketergantungan obat hingga gangguan fungsi ginjal menjadi momok bagi para diabetesi.

Padahal menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dante S Herbuwono, insulin merupakan zat yang bisa mengontrol kadar gula dalam darah tetap normal dan bisa meningkatkan kualitas hidup para diabetesi.

"Insulin memang tidak mengobati. Tapi namanya orang kena diabetes yang bisa dilakukan hanya bagaimana caranya mengontrol gula darah. Dan insulin ini sejak awal penemuannya terbukti efektif mengontrol gula darah diabetesi," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Menanggapi ketakutan berlebihan dari para diabetesi akan insulin yang bisa menyebabkan keparahan, Dante menilai bahwa hal itu bukan disebabkan oleh insulin.

"Keparahan diabetes hingga menyebabkan komplikasi di jantung atau ginjal bukan karena insulinnya, tetapi akibat diabetes tak cepat tertangani," lanjut Dante.

Hal senada dikemukakan pula oleh dr Em Yunir, Kepala Divisi Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Ia mengatakan bahwa penggunaan insulin bisa menekan kadar gula darah setinggi apapun. Tanpa insulin justru komplikasi lain bisa muncul lebih cepat dan lebih membahayakan.

"Bila obat-obatan sudah diberikan secara maksimal, tapi gula darahnya masih tidak terkontrol, penggunaan insulin memang harus dilakukan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI