Suara.com - Pemerintah Sierra Leone melarang penyelenggaraan pesta Natal dan Tahun Baru. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Ebola yang hingga kini makin mengkhawatirkan.
"Warga harus tetap berada di dalam rumah selama Natal dan Tahun Baru," kata juru bicara kepresidenan Sierra Leone, Jarrah Kawusu-Konte kepada Reuters, yang dilansir dari Antara, Sabtu (13/12/2014).
Untuk menerapkan kebijakan itu, Jarrah mengungkapkan bahwa pihaknya akan menerjunkan tentara, yang ditempatkan hingga ke daerah terpencil.
"Risiko pesta sangat tinggi, jadi kami terpaksa membuat kebijakan ini. Kami sangat khawatir penyebaran Ebola bertambah luas akibat pesta Natal dan Tahun Baru, karena saat itu adalah momen untuk warga berkumpul," ujarnya.
Untuk diketahui, korban Ebola di Sierra Leone mencapai 8.086 kasus, dengan kematian sekitar 1.900 orang.
Guna mengantisipasi penularan, Pemerintah Sierra Leona bakal melakukan kunjungan ke setiap rumah warga. Sebab, hingga kini, masih banyak warga yang menolak melapor ke fasilitas kesehatan.
"Kami ingin membawa warga terinfeksi keluar rumah dan berusaha menyembuhkannya di pusat pengobatan," kata Kepala Pusat Tanggap Ebola (NERC) Sierra Leone, Palo Conteh.