Meski Berefek Samping, ODHA Harus Konsumsi Obat ARV

Jum'at, 05 Desember 2014 | 20:30 WIB
Meski Berefek Samping, ODHA Harus Konsumsi Obat ARV
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus HIV/AIDS mulai merebak 1980-an. Kini sejak obat anti-HIV yang disebut antiretroviral (ARV) ditemukan, mereka yang terinfeksi HIV (ODHA) membaik kualitas hidupnya karena tetap sehat layaknya orang normal.

Risiko kematian akibat HIV/AIDS pun menurun jika seseorang menjalani terapi antiretroviral seumur hidupnya.

Namun dari 200.000 orang yang terdiagnosis HIV, baru 50.000 orang yang menjalani terapi antiretroviral ini.

Menurut Prof Dr Zubairi Djoerban,Sp.PD,KHOM dari divisi Hematologi FKUI, obat antiretroviral (ARV) sangat dibutuhkan pasien HIV-AIDS untuk dapat memulihkan kekebalan tubuh yang dirusak oleh virus HIV. Sayangnya efek samping yang ditimbulkan membuat orang dengan HIV-AIDS (ODHA) malas minum obat.

"Semua obat yang mengandung bahan kimia tentu memiliki efek samping. Begitu juga dengan ARV ini. Biasanya gejalanya pusing, rasa melayang, dan mendapat mimpi-mimpi aneh," katanya pada simposium "Perkembangan Terbaru Obat HIV dan Kaitannya dengan Kanker dan Hepatitis B & C" di Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Zubairi menambahkan bahwa gejala dari efek samping obat ARV termasuk ringan dan mudah diatasi. Rasa tidak ketidaknyamanan itu pun biasanya berlangsung  sementara.

"Efek sampingnya ringan dan mudah diatasi. Biasanya dirasakan hanya dalam 1 bulan pertama, lama kelamaan akan hilang,” lanjutnya.

Meskipun menimbulkan efek samping, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, obat ARV harus tetap dikonsumsi teratur seumur hidup. Jika lalai sehari saja, maka bisa membuat virus HIV dalam tubuh kebal terhadap khasiat obat ARV sendiri.

Kebanyakan pasien enggan mengonsumsi ARV, karena membutuhkan ketelatenan. Padahal ARV terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA dan mencegah penularan terhadap orang yang sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI