Suara.com - ASEAN mendorong negara-negara di kawasan Asia Tenggara agar lebih serius lagi dalam menanggulangi HIV/AIDS dengan melakukan berbagai langkah supaya jumlah kasusnya tidak terus meningkat.
Dalam laporan tertulisnya, Senin (1/12/2014), ASEAN mengatakan untuk mencapai tujuan agar ada peningkatan dalam menanggulangi HIV/AIDS dan pembiayaan serta ketersediaan fasilitas perawatan bagi orang yang terjangkit maka isu ini harus tetap menjadi kebijakan utama dan terprogram dalam agenda pembangunan setiap negara.
"Lebih lanjut jarak antara harapan masyarakat dan alokasi dana yang disediakan pemerintah perlu dipersempit. Namun keadaan kawasan yang rawan terjadi bencana alam, ekonomi yang rentan dan tingkat hutang yang tinggi telah menimbulkan kendala bagi banyak negara di ASEAN untuk dapat berinvestasi secara maksimal dalam menaggulangi masalah ini" kata pihak ASEAN dalam laporannya.
Selain itu pembiayaan dari pendonor yang stagnan dan sumber daya yang terbatas membutuhkan perhatian khusus ke depannya agar dana yang dihabiskan memang benar-benar memberikan dampak yang besar dan efisien dalam menanggulangi masalah itu.
"Karena pentingnya masalah dana dalam penaggulangan HIV/AIDS ini, komitmen secara politis dan ilmu pengetahuan menjadi kunci untuk memastikan pemangku kepentingan memainkan peranannya secara maksimal," kata pihak ASEAN.
Peranan para pemangku kepentingan di sini adalah untuk berkoordinasi dan memperluas campur tangannya dalam perjuangan untuk pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS seperti meningkatkan pendanaan dan mengembangkan HAM pada masyarakat yang rentan.
Selain itu memperluas pelayanan kesehatan bagi penyandang HIV/AIDS di seluruh negeri, termasuk juga mengurangi stigma dan diskriminasi masyarakat pada pengidap virus tersebut.
Dalam sebuah laporannya WHO meramalkan pada tahun 2030 HIV/AIDS akan menjadi penyebab kematian kedelapan di dunia dan penyebab ketiga dari penyakit yang ditularkan oleh orang tua ke anaknya dan nutrisi.
ASEAN mengatakan beberapa negara menunjukan peningkatan kasus HIV, ada juga yang stabil, namun sedikit negara yang sukses mengurangi bencana dari masalah tersebut.
"Dalam pertarungan melawan HIV/AIDS pencapaian bersejarah telah didapatkan namun tantangan utamanya masih ada. Dengan merespon tantangan tersebut secara efisien dan berkelanjutan kita dapat mengatasinya," kata pihak ASEAN dalam keterangan tertulisnya. (Antara)