Pandemi AIDS Mencapai 'Awal dari Akhir'

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 01 Desember 2014 | 16:17 WIB
Pandemi AIDS Mencapai 'Awal dari Akhir'
Peringatan Hari Aids Sedunia di Agartala, Minggu (30/11/2014) (Reuters/Jayanta Dey)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada hari ini, Senin (1/12/2104), sebuah kelompok kampanye terkemuka yang concern melawan HIV (Human Immunodeficiency Virus) mengatakan bahwa dunia akhirnya mencapai "awal dari akhir" pandemi AIDS yang telah menginfeksi dan membunuh jutaan orang dalam 30 tahun terakhir.

Para pegiat mengatakan jumlah orang yang baru terinfeksi HIV selama setahun terakhir lebih rendah dari jumlah orang yang HIV-positif (penyakit HIV tanpa gejala) yang sudah mendapatkan akses obat-obatan yang mereka butuhkan agar tak berkembang menjadi AIDS (acquired immune deficiency syndrome).

Hanya satu persen bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV adalah HIV-positif, karena memadainya perawatan yang kini tersedia.

Namun dalam laporan untuk menandai Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, kampanye ONE, sebuah kelompok advokasi yang bekerja untuk mengakhiri kemiskinan dan penyakit yang dapat dicegah di Afrika, memperingatkan bahwa pencapaian ini tidak berarti akhir dari AIDS.

"Kami telah melewati titik kritis dalam perang melawan AIDS di tingkat global, namun belum semua negara telah berhasil melewati titik kritis tersebut," kata Erin Hohlfelder, direktur ONE yang menyoroti kebijakan kesehatan global.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Orang-orang dianggap telah mengembangkan AIDS ketika sistem kekebalan tubuhnya menjadi begitu lemah sehingga mereka tidak mampu melawan penyakit yang biasanya mampu dilawan oleh tubuhnya.

Virus ini paling sering ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom atau dengan berbagi peralatan suntik narkoba. Saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV, tetapi pengobatan yang efektif sekarang tersedia untuk orang HIV-positif yang mendapat  perawatan rutin sehingga dapat memiliki harapan hidup mendekati normal.

Menurut ONE, HIV semakin terkonsentrasi di antara populasi yang sulit dijangkau seperti pengguna narkoba suntik, gay dan pekerja seks - yang sering mendapat stigma dan mengalami kesulitan mengakses layanan pengobatan dan pencegahan.

UNAIDS mengatakan pada Juni 2014, sebanyak 13,6 juta orang di seluruh dunia memiliki akses untuk mendapatkan obat AIDS, dan mengalami peningkatan dramatis sebanyak 5 juta orang yang mendapatkan pengobatan pada 2010.

Tapi sekarang ada lebih banyak orang daripada sebelumnya yang hidup dengan HIV di Inggris - diperkirakan sekitar 100.000 - dan seperempat dari mereka diyakini tidak menyadari bahwa mereka memiliki virus tersebut.

Hohlfelder menyoroti beberapa ancaman terhadap kemajuan saat ini, salah satunya kekurangan dana yang dibutuhkan setiap tahun untuk mengendalikan HIV di seluruh dunia yaitu sebesar 3 miliar dolar. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI