Cegah Kanker Usus dengan Tiga Cara Sederhana

Senin, 01 Desember 2014 | 09:58 WIB
Cegah Kanker Usus dengan Tiga Cara Sederhana
Ilustrasi makanan kaya serat. [Shutterstock/Marcelo Krelling]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjalani pola hidup sehat memang merupakan pencegahan efektif bagi berbagai penyakit. Termasuk di antaranya adalah kanker usus.

Untuk diketahui, kanker usus merupakan penyakit yang paling banyak diderita setelah kanker paru-paru, serviks dan payudara di Indonesia. Penyebab utamanya adalah kesalahan dalam mengonsumsi makanan, yakni yang mengandung lemak hewani yang tinggi dan kurang serat.

Menurut ahli bedah dari Mount Elizabeth Medical Centre, Dr Teoh Tiong Ann, banyak pasiennya dari Indonesia yang berobat ke Singapura karena terkena kanker usus. Meski biasanya dialami para orang lanjut usia berumur 50-55 tahun, Teoh tak menampik ada pasien berusia 14 tahun yang sudah terkena kanker usus ini.

"Sekarang banyak orang yang menu makannya rendah serat, dan justru lebih banyak makanan berpengawetnya seperti sosis. Masa muda dia makan enak, nanti sudah semakin tua baru merasakan ada yang aneh dengan pencernaannya," ujar Dr Teoh, dalam temu media baru-baru ini.

Disebutkan, gejala awal dari kanker usus ini sendiri tidak begitu terlihat. Awalnya sel kanker berasal dari tumor yang tak terdeteksi. Lama-kelamaan tumor tersebut berubah menjadi ganas, dan berkembang secara tak terkendali hingga menjadi kanker usus. Yang bisa dilihat secara kasat mata adalah feses yang berdarah. Gejala ini juga biasanya diikuti dengan gejala perut kembung dan ambeien.

Untuk pencegahannya, Teoh mengutarakan tiga cara sederhana yang harusnya bisa dilakukan setiap orang dengan mudah. Pertama, dia mengingatkan agar menjauhi kebiasaan merokok. Yang kedua adalah mengonsumsi makanan yang sehat dan memiliki serat tinggi. Berikutnya, rutin melakukan aktivitas fisik.

Terkait kebiasaan merokok, Teoh menegaskan bahwa itu adalah hal bodoh yang dilakukan orang untuk menyakiti dirinya sendiri.

"Merokok itu hal bodoh menurut saya. Sudah keluar duit untuk beli, nanti keluar duit pula untuk mengobati sakitnya. Tak bergunalah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI