Sakit Jiwa Bisa Disembuhkan

Kamis, 27 November 2014 | 14:45 WIB
Sakit Jiwa Bisa Disembuhkan
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini tentu kita sering mendengar berita mengenai korban pemasungan di berbagai daerah, karena terdiagnosis mengalami sakit jiwa.

Bahkan keluarga mereka sendiri pun tak sanggup merawatnya layaknya orang normal sehingga memperlakukannya dengan dipasung agar tak mengganggu lingkungan sekitarnya.

Padahal orang yang mengalami gangguan mental bisa disembuhkan. Namun butuh dukungan penuh dari keluarga terdekat untuk proses pemulihan yang cepat.

"Dengan pengobatan yang tepat, penderita ganguan jiwa yang parah sekali pun bisa disembuhkan. Bahkan ada pasien saya yang sudah 20 tahun dipasung karena mengalami gangguan jiwa, setelah diterapi bisa kembali hidup normal," kata dr Danardi Sosrosumihardjo di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, stigma yang salah cenderung berkembang di masyarakat mengenai orang dengan gangguan jiwa. Tak ayal banyak orang gangguan jiwa yang dipasung sehingga mengalami kelainan tulang-tulang di bagian kaki hingga berakibat kelumpuhan. Jika diterapi oleh psikiatri, penderita gangguan jiwa bisa sembuh melalui beberapa indikator.

Danardi menjelaskan beberapa indikator sembuhnya orang dengan gangguan jiwa sebagai berikut:

Pertama adalah "sembuh total" atau kembali pulih 100 persen tanpa perlu mengonsumsi obat lagi.

Kedua, "sembuh klinis" atau mendekati 100 persen dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Namun tetap harus mengonsumsi obat dengan dosis yang diatur.

Terakhir, "sembuh sosial" di mana gejala penyakitnya sudah mereda, masih terdapat gejala sisa tapi masih bisa ditoleransi.

"Sembuh sosial masih tetap perlu minum obat dengan dosis minimal atau sedang. Tapi mereka sudah dapat berfungsi kembali secara sosial," jelasnya.

Jika selama ini gangguan mental hanya dipersepsikan sebagai hilang ingatan atau "gila", orang stres menurut Danardi juga bisa dikategorikan sebagai gejala sakit jiwa.

"Stres itu bentuknya seperti gampang mengeluh, merasa tertekan, suka protes. Jadi gejala yang ringan pun juga disebut sakit jiwa," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI