Suara.com - Bayi hanya bisa menangis saat merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman. Melihat kondisi ini, biasanya sang ibu kelimpungan lantaran tak tahu apa yang dialami buah hatinya.
Bayi yang menangis, kata Prof Mohammad Juffrie, SpA(K), PhD, pengajar FK UGM, bisa saja karena adanya gangguan pada sistem pencernaannya.
Namun, lanjut dia, adanya gangguan pada sistem pencernaan bayi bukan berarti menandakan suatu penyakit tertentu.
"Selama anak tidak menunjukkan gejala abnormal gangguan pencernaan seperti gumoh hingga susah BAB, tak perlu dirisaukan oleh sang ibu," jelas Juffrie yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di acara Media Workshop "Pentingnya Kesehatan Pencernaan pada Bayi" di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa gangguan pencernaan seperti gumoh, susah buang air besar (BAB) selama tidak terlalu sering tidak perlu ditakuti, karena wajar dialami semua bayi. "Nanti juga hilang sendiri," imbuhnya singkat.
Sementara itu Prof Yvan Vanderplas dari Universitair Ziekenhuis Brussel, Belgia menambahkan bahwa gangguan pencernaan dialami setiap bayi minimal satu kali.
Meski belum diketahui penyebab jelas dari masalah gangguan pencernaan ini, ia menduga karena fungsi organ bayi yang belum sempurna.
Namun, bila bayi terus menerus menangis dan menunjukkan tingkat keparahannya selama beberapa hari, Vanderplas menyarankan ibu sebaiknya segera membawanya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
"Sebab bila dibiarkan akan menurunkan kualitas hidup bayi dan orangtuanya," tutupnya.
Kenali Gangguan Pencernaan pada Bayi
Selasa, 25 November 2014 | 16:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB
Health | 15:04 WIB
Health | 08:33 WIB
Health | 08:15 WIB