Suara.com - Di sela-sela kesibukannya sebagai menteri kesehatan, Nila F. Moeloek selalu menyempatkan waktu untuk minum minuman tradisional yang begitu populer di Indonesia.
Yah, apalagi kalau bukan jamu. Ia mengaku sudah lama menjadikan jamu sebagai suplemen makanan agar mengimbangi kesibukan yang dijakaninya sehari-hari.
Di antara berbagai jenis jamu tradisional yang ada, Nila lebih menyukai jamu tamulawak.
"Saya minum jamu temulawak dalam bentuk kapsul. Sehari dua kapsul pagi dan sore hari. Saya sudah merasakan manfaat dari minuman jamu tradisional ini. Menyehatkan," katanya.
Ada pun alasan Menkes memilih jamu dalam bentuk kapsul, karena tidak memiliki waktu untuk meraciknya sendiri setiap hari.
"Kalau mesti direbus sendiri waktunya yang terganggu," kata Menkes.
Menyadari betapa bermanfaatnya jamu bagi kesehatan, Nila mengimbau masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi minum jamu sebagai suplemen makanan.
Kebiasaan sehatnya itu, ia tularkan pula ke seluruh pegawai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan cara mengubah jamuan minuman yang semula teh dan kopi menjadi jamu.
"Kami menganjurkan jajaran Kemenkes untuk minum jamu. Saya dan jajaran eselon 1 sudah rutin minum jamu yang biasanya teh atau kopi," katanya di Jakarta, Senin (24/11/2014).
Selain terbuat dari tanaman berkhasiat yang memang sudah dibuktikan secara ilmiah, lanjut Menkes, jamu juga bebas bahan pengawet yang tak baik untuk tubuh.
Tak hanya dirinya yang gemar jamu, Nila menambahkan bahwa budaya minum jamu juga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Presiden selalu menyempatkan minum jamu di saat sarapan.
"Bapak Presiden juga sebelum dilantik mengatakan bahwa pagi hari selalu mengonsumisi jamu. Jadi marilah minum jamu agar selalu sehat di era kerja, kerja, kerja!," ucapnya bersemangat.