Ambil Keputusan Saat Lapar Justru Lebih Baik?

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 24 November 2014 | 07:25 WIB
Ambil Keputusan Saat Lapar Justru Lebih Baik?
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terkini menyebutkan bahwa lebih baik lapar daripada cukup makan ketika Anda mencoba untuk membuat sebuah keputusan yang mengubah hidup.

Studi tersebut menemukan bahwa rasa lapar dapat meningkatkan seseorang dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti dari Utrecht University di Belanda melakukan tiga percobaan pada sekelompok mahasiswa untuk menguji apakah rasa lapar menguntungkan bagi pengambilan keputusan yang strategis.

Dalam percobaan tersebut, para siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok puasa dan non-puasa.

Para peserta puasa tidak makan apapun selama kurang lebih 10 jam sebelum mengikuti ujian, sedangkan kelompok non-puasa disuguhi sarapan di mana mereka bebas untuk makan dan minum sebanyak yang mereka inginkan.

Pada dua percobaan pertama, para siswa memainkan permainan kartu yang mencerminkan kehidupan nyata dalam pengambilan keputusan yang kompleks yang berhubungan dengan perjudian yang melibatkan berbagai risiko dan manfaatnya.

Hasil menunjukkan kelompok puasa dapat mengambil keputusan lebih baik daripada kelompok non-puasa, di mana mereka mampu memahami bahwa keuntungan jangka panjang lebih berharga daripoada keuntungan jangka pendek.

"Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang lapar karena telah berpuasa semalam mengambil keputusan kompleks yang lebih baik," kata peneliti.

Dalam percobaan ketiga, para peserta disajikan dengan satu set pertanyaan yang mengharuskan mereka untuk memilih sejumlah kecil uang pada saat itu atau jumlah uang yang lebih besar di masa mendatang.

Penelitian ini mendukung temuan dari dua percobaan pertama, di mana peserta puasa memilih untuk jumlah uang yang lebih besar di masa mendatang, sedangkan peserta non-puasa lebih cenderung memilih pilihan pertama.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal PLoS One. (Sciencealert.Com.Au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI