Suara.com - Lebih dari lima juta orang di dunia menjadi bom waktu karena tidak tahu bahwa merela mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi itu dikenal sebagai pembunuh senyap paling mematikan karena tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala.
Hipertensi menjadi penyebab paling banyak dari kematian mendadak dan juga cacat serta bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan ginjal. Di Inggris, sekitar 7,6 juta pasien didiagnosa mempunyai tekanan darah tinggi dan sebagian mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darah mereka. Namun, lima juta lainnya tidak sadar bahwa tekanan darah mereka terlalu tinggi.
“Hipertensi tidak mempunyai gejala hingga akhirnya menyebabkan serangan jantung atau stroke, namun sebenarnya bisa dengan mudah dideteksi dan juga dirawat,” kata Profesor Peter Weissberg, Direktur kesehatan di British Heart Foundation.
Menurut dia, karena banyak yang tidak tahu mempunyai tekanan darah yang tinggi membuat serangan jantung atau stroke menjadi sulit untuk dihindarkan. Hipertensi mempengaruhi satu dari empat orang dewasa. Biaya yang harus dikeluarkan warga Inggris akibat hipertensi diperkirakan mencapai 1,2 miliar poundsterling.
Mengurangi tekanan darah warga Inggris bisa menghemat 850 juta poundsterling untuk biaya kesehatan dan sosial dalam 10 tahun ke depan. Apabila 15 persen dari mereka yang tidak tahu mengalami hipertensi berhasil didiagnosa, maka uang yang bisa dihemat mencapai 120 juta poundsterling selama satu dekade. (Dailymail)
Hipertensi, Pembunuh Senyap Paling Mematikan
Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 18 November 2014 | 10:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Krisis Air Bersih Duri Kosambi; Bikin Warga Hipertensi, Tapi Tetap Bayar Abonemen PAM
13 September 2024 | 08:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 08:49 WIB
Health | 08:31 WIB
Health | 15:15 WIB
Health | 14:00 WIB
Health | 12:18 WIB