Dokter Lintas Batas Kewalahan Tangani Ebola

Kamis, 13 November 2014 | 08:17 WIB
Dokter Lintas Batas Kewalahan Tangani Ebola
Simulasi suspect Ebola
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Medis Kemanusiaan Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengaku kewalahan menghadapi lonjakan kasus ebola di Afrika Barat.

Per tanggal 7 November 2014, dilaporkan hampir ditemukan 14000 kasus penyakit ebola di Afrika Barat dan hampir menewaskan 5000 orang.

Jumlah ini akan terus bertambah dua kali lipat setiap minggunya. Wabah ebola yang sudah menjadi krisis kemanusiaan yang besar sangat mungkin berkembang menjadi bencana dalam skala yang lebih besar jika kurangnya dukungan dari semua pihak.

Hal ini disampaikan oleh Maria Guevara dari Regional Humanitarian Representative MSF kawasan ASEAN pada acara temu media "Perkembangan Kasus Ebola" di Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Menurut dia, pada dasarnya perkembangan virus ebola tidak bisa diprediksi. Ia mencontohkan negara Liberia yang dua bulan lalu tercatat sebagai negara dengan kasus ebola terparah, mencapai 6000 kasus, kini telah membaik.

Sedangkan Guinea yang memiliki kasus ebola paling kecil justru semakin meningkat akhir-akhir ini. Sehingga MSF selaku dokter lintas batas yang menangani langsung distrik-distrik dengan kasus ebola paling banyak berharap semua pihak memberi dukungan, salah satunya dengan mengirimkan tenaga medis bantuan ke negara-negara tersebut.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyuarakan adanya kebutuhan akan sumber daya manusia tambahan dan kelengkapan insfrastruktur khususnya dalam situasi gawat darurat ebola ini," ujar Maria.

Ia menyayangkan sikap beberapa negara yang justru membuat kebijakan untuk menghentikan penerbangan ke negara terjangkit ebola dan melarang secara ketat warga negaranya yang hendak menuju negara epidemi tersebut. Hal ini akan menghambat para sukarelawan yang ingin membantu penanganan kasus ebola.

"Karena apa yang telah dilakukan negara itu dianggap tidak efektif. Kebijakan tersebut justru akan menghambat orang-orang yang sukarela menolong (tenaga medis) ke negara-negara yang membutuhkan tambahan SDM," kata Maria.

Respons Dokter Lintas Batas (MSF) terhadap wabah ebola di Afrika Barat dimulai pada Maret 2014 dan kini mencakup aktivitas di lima negara yaitu Guinea, Liberia, Nigeria, Senegal, dan Sierra Leone. MSF saat ini menerjunkan 7000 staf internasional dan 3000 staf nasional untuk memberikan penanganan pada pasien ebola di Afrika Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI