Suara.com - Programer senior yang kini tengah menderita lumpuh, Samuel Franklyn (47), sedang berusaha menaikkan kadar garam di tubuhnya.
Bukan tanpa alasan, Sammy, panggilan akrabnya mengalami kesulitan untuk berbicara. Selain itu kemampuan mental dan tubuhnya kurang optimal. Dia sering lupa untuk memasukkan password, sering lupa cara mengerjakan sesuatu.
Sebagai seorang programer sejati, Sammy selalu memperhatikan perkembangan dunia Informasi Teknologi (IT) di Indonesia. Sammy merasakan fasilitas internet di negaranya kurang murah dan kurang stabil.
"Seharusnya murah selevel dengan utilitas, internat harus seperti air, listrik. Karena di zaman teknologi yang sudah maju ini, internet harus lebih baik," tegas ujar Sammy, Rabu (5/11/2014).
Sammy rupanya dia rajin mengakses dan memperhatikan nasib bangsa Indonesia. Dia selalu berharap agar masyarakat Indonesia bisa lebih mandiri dengan berwirausaha, sekecil apapun usahanya yang penting bisa mensejahterakan dirinya sendiri.
"Orang bermanfaat untuk orang lain, ini berkat yang sejati," kata Sammy sambil menitikan air mata.
Pada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo, Sammy tidak pernah berharap. Yang ia ingin, pemerintah harus membuktikan kompetensinya terlebih dahulu sebelum masyarakat mempunyai harapan banyak.
Pernah terbesit dalam benak Sammy untuk berpindah kewarganegaraan jika melihat kondisi Indonesia yang tidak pernahmaju.
namun ibundanya tidak pernah menyetujui. Pasalnya, bagaimana pun kondisi negaranya, dirinya mencari rezeki. Karena itulah dia mulai berfikir harus memberi manfaat bagi Indonesia walaupun sedikit.
Namun ternyata, diam-diam Sammy memperhatikan satu sosok yang dikaguminya. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mempunyai tempat sendiri di mata Sammy.