Ini Penjelasan Menkes Soal KIS

Rabu, 05 November 2014 | 18:55 WIB
Ini Penjelasan Menkes Soal KIS
Menkes Nila F. Moeloek. (Foto: Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek menegaskan bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang baru diluncurkan Senin lalu dengan kartu JKN yang  (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dalam hal pelayanan.

Hal ini disampaikannya pada konferensi Pers "Kartu Indonesia Sehat" di gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

"Mau kartu BPJS, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Jamkesmas bahkan Kartu Askes semua akan tetap dilayani," ujar Menkes Nila.

Ia meyakinkan bahwa kartu-kartu tersebut penyelenggaranya pun masih di bawah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Nila menekankan bahwa sasaran KIS lebih diprioritaskan untuk masyarakat kurang mampu agar mendapat manfaat pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Untuk sementara, penerima kartu ini merupakan golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI), dimana mereka adalah masyarakat miskin yang iurannya ditanggung oleh pemerintah.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Prof Akmal Taher mengatakan perbedaan KIS dan JKN terletak pada dua hal, yakni manfaat dan cakupannya.

"Nanti secara bertahap cakupan penerima akan diperluas meliputi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan bayi baru lahir dari penerima PBI yang selama ini belum dijamin karena beberapa hal. Selain itu, KIS ini akan memberikan tambahan manfaat seperti layanan pencegahan, promotif dan deteksi dini yang akan dilaksanakan secara lebih merata," ujarnya.

Kartu Indonesia Sehat ditargetkan akan menyasar 1,7 juta orang dalam golongan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti anak terlantar, gelandangan, dan anggota panti. Dikatakan Akmal bahwa sebenarnya penamaan kartu Indonesia Sehat ditujukan untuk lebih menekankan tindakan pencegahan dari potensi berbagai penyakit ketimbang mengobati.

Untuk itu diharapkan para masyarakat melakukan pola hidup sehat dan sedia payung sebelum hujan dengan mendaftarkan diri untuk kepemilikan kartu BPJS.

"Dari judulnya saja kita bisa lihat - Kartu Indonesia Sehat - jadi intinya untuk mewujudkan paradigma Indonesia Sehat yang menitikberatkan pada tindakan preventif," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI