Inilah Mitos Seputar Kehamilan (1)

Selasa, 04 November 2014 | 18:32 WIB
Inilah Mitos Seputar Kehamilan (1)
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehamilan merupakan momen membahagiakan yang dinanti-nanti oleh pasangan dan keluarganya. Tak jarang, para orangtua memberikan nasihat agar sang buah hati bisa lahir dengan sehat dan selamat.
Selain nasihat, ada pula mitos-mitos yang berkembang seputar kehamilan di masyarakat. Lantas apa saja mitos-mitos tersebut?

1. Makan dua kali lipat
Saat hamil tentu Anda sering berpikir untuk mengonsumsi makanan lebih banyak dua kali lipat untuk dua jiwa, yakni Anda, dan bayi di kandungan. Faktanya, pertumbuhan bayi dalam kandungan tidak membakar kalori sebanyak yang Anda pikir. Jika Anda sudah makan dengan pola seimbang, menambah makanan selingan dua kali sehari (sekitar 300 kalori), itulah yang Anda butuhkan. Jika berat badan Anda berlebih saat masa kehamilan, justru akan berisiko mengidap diabetes gestasional dan kemungkinan proses persalinan yang lebih sulit.

2. Seks selama kehamilan kurang menggairahkan
Faktanya, pada masa kehamilan, volume darah meningkat hampir 50 persen. Hal ini menyebabkan aliran darah ke klitoris lebih banyak, sehingga orgasme terasa lebih nikmat dan mudah dicapai.
"Saat hamil, perempuan bisa mendapatkan sensasi seks lebih baik dari biasanya," ujar LoGiudice, asisten profesor di Fairfield University's School of Nursing.

3. Minum kopi bisa menyebabkan keguguran
Konsumsi kurang dari 200 miligram kafein telah terbukti aman selama kehamilan. Namun Anda tetap harus perhatikan konsumsi sehari-hari, karena kafein dalam teh, minuman ringan dan cokelat dapat bertambah dengan cepat.

4. Konsumsi segelas wine saat kehamilan aman untuk kandungan
Studi baru menunjukkan bahwa ibu hamil yang meminum sebotol anggur setiap bulan akan memiliki anak yang baik secara emosional dan perilaku. Psikolog Janny Niclasen dari University of Copenhagen melakukan sebuah investigasi terkait penelitian tersebut, dimana menemukan adanya perempuan yang meminum sembilan botol selama masa kehamilannya akan memiliki anak yang santun. Niclasen menggarisbawahi bahwa yang diperbolehkan hanya anggur merah (red wine) dan bukan minuman alkohol lainnya. “Awalnya penelitian ini tidak masuk akal, meminum alkohol pada masa kehamilan tidak dianjurkan untuk ibu hamil dapat mengubah perilaku anak. Tapi, jika kita melihat gaya hidupnya yang sehat, mereka akan mendapatkan anak yang cerdas dan baik,” tambahnya. Namun, yang perlu diingat adalah, takaran konsumsi anggur ini tidak boleh lebih dari 175 ml anggur tiap minggunya. Karena dengan begitu, tidak akan merusak perkembangan intelektual atau perilaku anaknya.

5. Konsumsi ikan bisa lindungi janin dari racun
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa anjuran mengonsumsi ikan pada ibu hamil sebaiknya tidak digubris. Dikhawatirkan ikan laut tercemar merkuri, dan racun yang bisa berpengaruh pada si jabang bayi. Belum lagi, kita tidak dapat memastikan ikan mana yang cenderung aman dari paparan racun ini.

6. Persalinan harus secara sesar jika bayi terlalu besar
Jika Anda mengetahui melalui USG bahwa calon bayi Anda memiliki bobot 5 kilogram atau lebih, Anda bisa memilih persalinan secara caesar. Tapi harus Anda ingat bahwa USG memiliki margin of error 10-15 persen. Jadi mungkin saja Anda melahirkan buah hati secara normal meski berat badannya berlebih. (Foxnews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI