Benarkah Kebab Tak Bagus Untuk Kesehatan?

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 31 Oktober 2014 | 14:32 WIB
Benarkah Kebab Tak Bagus Untuk Kesehatan?
Ilustrasi kebab (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyuka kebab pasti menyebut ini adalah makanan terenak di dunia. Tapi ada juga yang menyebut makanan asal Timur Tengah ini amat sangat tidak sehat. Benarkah?

Tak seburuk seperti yang disangka orang, demikian pendapat Susie Burrell, ahli nutrisi dan konsultan diet kepada news.com.au. Dari segi komposisi itu tidak terlalu buruk,  dan cukup bergizi.

"Kebab, tidak digoreng dengan sistem deep fried. Dagingnya juga lebih terjamin. Kita tinggal menambahkan banyak sayuran untuk isinya," ujarnya.

Jika masih belum yakin jika kebab tak terlalu buruk untuk kesehatan, Susie menyarankan untuk mengurangi atau bahkan menyingkirkan sama sekali keju dan saus krimnya.

"Bila Anda menambahkan keju, krim asam, saus bawang putih, saat itulah kebab sedikit rusak. Untuk itu minta penjual menaruh sedikit daging dan menambahkan lebih banyak sayuran," tambahnya.

Dia mengatakan masalah utama dengan kebab adalah porsi, yang biasanya untuk dua orang. Sebuah kebab, ujarnya mengandung 500-600 kalori. Dan banyak orang makan kebab sebagai camilan setelah makan malam.  Untuk itu disarankan untuk meminta kebab untuk ukuran anak-anak, atau berbagi satu dengan seorang teman (lucu) adalah pilihan yang baik.

"Kebab atau ayam burger panggang atau hamburger polos adalah pilihan makanan larut malam. Pizza, keripik dan makanan cepat saji burger goreng, adalah salah satu yang terburuk. Karena akan memicu seseorang untuk makan berlebihan," katanya. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI