Perempuan Rentan Depresi Setelah Serangan Jantung

Rabu, 22 Oktober 2014 | 09:09 WIB
Perempuan Rentan Depresi Setelah Serangan Jantung
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa perempuan yang mengidap penyakit jantung berisiko tinggi mengalami depresi berlebihan dibanding lelaki.

Dalam penelitian yang melibatkan 160 pasien dari Vilnius University Hospital Santariskiu Clinics di Lithuania, peneliti ingin menyelidiki keterkaitan antara jenis kelamin dan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada tingkat depresi atau stres.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 24,4 persen pasien mengalami depresi. "Kami menemukan bahwa perempuan lebih mungkin untuk depresi setelah serangan jantung dibandingkan lelaki. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan kemungkinan alasan untuk ini," kata profesor Pranas Serpytis dari Lithuania.

Pasien dengan depresi hampir enam kali berisiko meninggal dalam waktu enam bulan setelah serangan jantung daripada mereka yang tidak depresi. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan hubungan antara stres dengan merokok.

"Perokok cenderung mengalami depresi setelah terkena serangan jantung dibandingkan non-perokok atau orang yang telah berhenti merokok selama dua tahun," imbuhnya.

Untuk mengurangi risiko depresi pada pasien jantung, pasien diharapkan untuk berhenti merokok dan melakukan aktivitas fisik di luar. (Zeenews/Firsta Putri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI