Suara.com - "Apakah air susu ibu (ASI) bisa basi kalau saya tidak menyusui selama beberapa hari karena ada perjalanan dinas ke luar kota yang tak memungkinkan saya membawa si kecil?", tanya seorang peserta Seminar Umum "Philips Avent Dukung Ibu Bekerja Berikan ASI Eksklusif" di Jakarta, Jumat, (17/10/2014).
Menjawab pertanyaan ini dokter Melanie Yudiana Iskandar, SpA dari RS Bunda tegas menyatakan, "Bu, selama dalam payudara ibu, ASI tidak akan basi. Itu hanya mitos. Yang ada, produksi ASI bisa berkurang ketika akan menyusui lagi."
Berkurangnya produksi ASI ini dikarenakan hormon di payudara yang mendistribusikan ASI merangsang otak untuk menghambat produksinya. Melanie mengatakan bahwa cara kerja payudara adalah semakin sering dikeluarkan maka semakin banyak pula ASI yang akan dihasilkan.
"Hal yang sebenarnya terjadi bila ASI lama tidak dikeluarkan baik dengan cara diperah maupun disusui langsung ke bayi, maka hormon oksitoksin di bagian payudara akan merangsang otak untuk menghambat produksi ASI. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka ASI akan berhenti berproduksi lebih awal," jelas Melanie.
Sehingga ia menyarankan para ibu untuk tetap memompa ASI pada saat meninggalkan si buah hati dan menyediakan stok ASI untuk si kecil. Selain menjaga kelancaran produksi ASI, kebutuhan si kecil juga tercukupi.
"Sebenarnya jika kita bepergian, kita masih bisa tetap memberikan ASI kepada bayi kita dengan menyimpan sebagian ASI pompaan kita dalam kulkas. Lalu ketika kita tidak bersama bayi, kita bisa pompa ASI secara rutin agar produksi ASI tetap terjaga," imbuhnya.
Ia menegaskan Tuhan telah 'mendesain' cara kerja payudara sedemikian rupa sehingga menjadi tempat yang menghasilkan nutrisi terbaik untuk si kecil. Untuk itu ia menyarankan agar perempuan pekerja tak menjadikan alasan aktivitas untuk memangkas hak si kecil mendapatkan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.