Suara.com - Stres memicu reaksi fisik dan mental yang berbeda pada perempuan dan laki-laki. Sebuah penelitian yang melibatkan 254 laki-laki dan 56 perempuan dengan penyakit jantung yang stabil menemukan stres memiliki dampak yang lebih besar pada tekanan darah dan denyut jantung laki-laki.
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of American College of Cardiology, Senin (13/10/2014) ini, perempuan lebih cenderung mengalami penurunan aliran darah ke jantung dan meningkatkan penggumpalan sel darah yang terkait dengan pembentukan darah beku.
Saat melakukan tugas-tugas yang penuh tekanan, perempuan mengalami peningkatan yang lebih besar dalam emosi negatif, sebaliknya emosi positifnya menurun lebih besar.
"Hubungan antara stres mental dan penyakit kardiovaskular sudah dikenal. Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan mental punya pengaruh berbeda pada kesehatan jantung laki-laki dan perempuan. Kita perlu mengenali perbedaan ini ketika mengevaluasi dan mengobati pasien dengan penyakit jantung, "kata Dr Zainab Samad, asisten profesor kedokteran di Duke University Medical Center, yang menyusun laporan itu.
Studi lebih lanjut, ujarnya, diperlukan untuk menguji hubungan perbedaan jenis kelamin dalam respon jantung terhadap stres mental dan dampak jangka panjangnya.
"Penelitian ini juga menggarisbawahi kurangnya alat prediksi yang mengukur aspek seluruh risiko, yaitu dampak negatif respon fisiologis terhadap stres psikologis pada kedua jenis kelamin, dan terutama di kalangan perempuan," tambah Samad.