Suara.com - Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan wabah ebola harus dikontrol dalam waktu 60 hari, atau dunia akan menghadapi situasi yang "belum pernah terjadi sebelumnya".
Peringatan ini dikeluarkan karena penyebaran penyakit mematikan ini berlangsung lebih cepat dari upaya pencegahan yang dilakukan. Sejak merebak pada April lalu, dilaporkan tercatat lebih dari 9.000 kasus ebola di Afrika Barat, 4.447 diantaranya berakhir dengan kematian.
"WHO menyarankan dalam waktu 60 hari kita harus memastikan 70 persen orang yang terinfeksi berada dalam fasilitas perawatan dan 70 persen korban meningal dikuburkan tanpa menyebabkan infeksi lebih lanjut," kata Anthony Banbury, wakil koordinator ebola PBB.
Dunia, lanjutnya, perlu melakukan itu dalam waktu 60 hari dari 1 Oktober. Jika target ini tercapai maka epidemi yang lebih luas bisa dicegah. Tapi Banbury mengakui target itu sulit dicapai, karena kasus baru terus bermunculan. Tetapi langkah cepat harus segera diambil.
"Lebih baik kita menghentikan ebola sekarang atau kita menghadapi situasi yang sama sekali belum pernah kita hadapi," tegasnya.
Empat langkah.
Misi darurat PBB mengikuti rencana empat langkah untuk melawan ebola, yakni mengidentifikasi, dan melacak kontak; menangani kasus; memastikan penguburan aman dan memberikan orang dengan informasi untuk melindungi diri.
"Jika kita gagal di salah satu, kita gagal sepenuhnya," Banbury mengingatkan.
Sebelumnya WHO telah mengingatkan kemungkinan ada 10.000 kasus baru ebola per minggu dalam waktu dua bulan ke depan. Asisten direktur jenderal WHO, Bruce Aylward mengatakan kasus kematian akibat Ebola juga meningkat menjadi 70 persen dari semula sekitar 50 persen.
"Kami mengantisipasi jumlah kasus yang terjadi per minggu pada saat itu berada di suatu tempat antara 5.000 dan 10.000 per minggu. Ini bisa lebih tinggi, bisa lebih rendah," Bruce memperkirakan kondisi dua bulan ke depan.
Ia menyebutkan sekitar 95 persen kasus yang terjadi di wilayah terbatas seperti di Liberia, Sierra Leone dan Guinea yang dipengaruhi bulan lalu.