Ini Kata Penemu Ebola Tentang Penanganan Wabah Ebola di Afrika

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2014 | 16:48 WIB
Ini Kata Penemu Ebola Tentang Penanganan Wabah Ebola di Afrika
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apakah mungkin kita baru menghadapi awal dari pandemi ini?
Tentu akan ada pasien Ebola dari Afrika yang datang dengan harapan menerima kirim pengobatan. Mereka mungkin akan menularkan penyakitnya pada orang-orang di sini yang mungkin juga akan meninggal. Tetapi di Eropa atau Amerika Utara, penyakit ini bisa segera dikontrol. Saya lebih khawatir tentang orang-orang India yang bekerja di dunia perdagangan atau industri di Afrika barat.
Mereka bisa menyebarkan penyakit ini ketika kembali ke tanha airnya. Dokter dan perawat di India, juga sering tidak memakai sarung tangan pelindung. Segera mereka semua akan terinfeksi dan menyebarkan virus ini.

Virus ini terus berevolusi secara genetik. Semakin banyak orang terinfeksi, maka virus ini akan mengalami mutasi?
Ya, itu benar-benar skenario apokaliptik. Manusia kebetulan bukan tuan rumah untuk virus itu, dan tidak bagus.

Bisakah virus ini tiba-tiba bisa menyebar melalui udara?
Seperti campak, maksudmu? Untungnya itu sangat tidak mungkin. Tapi mutasi memungkinkan pasien bertahan hidup lebih lama, dan ini akan menguntungkan bagi virus Ebola. Tapi ini bisa menyebabkan pasien Ebola menularkan penyakitnya kepada lebih banyak orang.

Anda dan dua rekan Anda mendukung pengujian obat eksperimental. Apakah Anda pikir itu bisa jadi solusi?
Pasien bisa dirawat dengan serum darah dari pasien Ebola, bahkan jika itu sangat sulit mengingat kondisi lokal yang kacau. Kita perlu mencari tahu, apakah metode tesis, atau jika obat eksperimental seperti ZMapp, benar-benar membantu. Tapi kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada pengobatan baru. Bagi banyak orang, ini akan terlalu terlambat. Tapi jika ZMapp membantu, ini harus tersedia untuk wabah berikutnya.

Pengujian dua vaksin ini mungkin akan memakan waktu, tapi apakah hanya vaksin yang dapat menghentikan epidemi ini?
Saya berharap itu tidak terjadi. Tapi, siapa yang tahu? Mungkin.

Di Zaire, selama wabah pertama, sebuah rumah sakit dengan kebersihan yang buruklah yang justru menyebarkan penyakit ini.
Tentu saja, kita masih jauh dari mengalahkan bakteri dan virus. HIV masih di sini,  di London saja lima laki-laki gay terinfeksi setiap hari. Sejumlah bakteri makin resisten terhadap antibiotik. Dan aku masih bisa melihat pasien Ebola di Yambuku meninggal di gubuk mereka dan kami tidak bisa melakukan apa-apa kecuali membiarkan mereka mati. Pada prinsipnya, itu masih sama. Itu sangat menyedihkan. Tapi itu juga memotivasi saya untuk melakukan sesuatu. Saya mencintai kehidupan. Itulah mengapa saya melakukan segala sesuatu yang bisa saya lakukan untuk akhirnya mengirimkan bantuan memadai untuk Afrika Barat. Sekarang! (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI