Latihan pernafasan dapat dilakukan dengan posisi berdiri atau duduk. Jika dipusatkan pada perut, Pasien Geriatri akan mengambil nafas melalui hidung sampai perut menggembung dalam hitungan empat detik.
Kemudian pasien akan menghembuskan nafas melalui mulut sampai perut kembali mengempis dalam hitungan empat detik.
Jika latihan dipusatkan pada dada, pasien akan mengambil nafas hingga dada mengembang dalam waktu empat detik, dan menghembuskan nafas hingga dada kembali mengempis dalam waktu empat detik.
Pemusatan latihan pernafasan pada perut dan dada ditujukan untuk meningkatkan proses pertukaran oksigen, meningkatkan kekuatan otot pernafasan, membantu membersihkan paru-paru dari toksin, dan membugarkan paru-paru.
Keseimbangan Olah tubuh yang tak kalah penting adalah latihan keseimbangan. Gerakan-gerakan pada latihan ini bermanfaat untuk mempertahankan posisi tubuh pasien ketika diam maupun sedang bergerak.
"Latihan keseimbangan akan sangat berguna untuk pasien dengan penyakit stroke, gerakan-gerakan yang disediakan dapat menstimulasi saraf pada tangan dan kaki mereka," ungkap Budi.
Selain dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun berdiri, latihan keseimbangan juga disajikan dengan metode senam.
Di dalam Buku Edukasi Sekolah Lansia Fisioterapi dijelaskan, latihan keseimbangan menggunakan kursi dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu jalan di kursi, ayunkan lengan, kaki sejajar, langkahkan kaki, serta kombinasi duduk dan berdiri.
Jenis jalan di kursi dilakukan dengan posisi awal duduk tegak. Kemudian kedua tangan perpegangan pada sisi kursi. Secara berurutan, pasien akan mengangkat kaki dan kemudian diturunkan kembali. Gerakan ini dilakukan seperti jalan di tempat.
Pada jenis kaki sejajar, punggung yang tak disandarkan dibantu keseimbangannya dengan berpegang pada sisi kursi. Kemudian, kaki kiri diletakkan tepat di depan jempol kaki kanan.