Suara.com - Tubuh Charlotte Hawkins, seorang nenek di Georgia, Amerika Serikat dipenuhi benjolan yang diduga tumor. Selama 50 tahun, perempuan berusia lanjut itu mengidap virus Neurofibmatosis tipe 1.
Hawkins tak menyangka memiliki benjolan menyeramkan di sekujur tubuhnya. Dia bahkan berusaha keras menyembunyikan tumor ini dari tetangga.Tapi, itu dulu. Kini Hawkins tak merasa malu lagi.
Nenek tiga cucu itu mulai berani membuka diri dengan orang-orang di sekitarnya. Dia bahkan menjadi pembimbing anak-anak di gereja dekat rumah serta mengajarkan doa dan kisah hiudpnya kepada anak-anak.
"Saya suka anak-anak. Saat ini, saya tinggal di sebuah komunitas besar. Saya suka bermain dan membacakan beberapa cerita. Bersama mereka, saya merasa jadi lebih muda," kata Hawkins seperti yang dilansir laman Daily Mail.
Anne Schuffer, sahabat Hawkins sekaligus relawan playgrup di Gereja tersebut mengaku kagum dengan ketegaran dan sikap positif Hawkins.
"Saya ingat suatu waktu, orang-orang di sekitarnya mengolok-ngolok kondisi tubuhnya. Tapi Hawkins dia tak memperdulikannya," ujar Anne.
Hawkins tahu kondisi dirinya ketika berusia 15 tahun. Dia mulai ngeh sesuatu yang aneh tumbuh di kulit punggungnya. Dia bahkan pernah melakukan operasi untuk mebuang benjolan itu.
Namun setelah kelahiran putranya, benjolan itu terus menyebar ke bagian wajah, punggung hingga ke seluruh tubuhnya.
Menurut ahli saraf Dr Coruna Shah, Hawkins tergolong rajin melakukan perawatan rutin. "Kami melihat semua tumor apakah ada perubahan ukuran. Kami juga memeriksa matanya untuk memastikan dia tidak kehilangan penglihatannya," ujar Coruna.
Menurut Genetics Home Reference, perkembangan Neurofibromatosis tipe 1 ini ditandai dengan pertumbuhan tumor di bagian saraf kulit, otak maupun bagian lain pada tubuh seseorang.
Dalam kasus Hawkins, tumor jinak ini mungkin akan sangat berisiko pada kesehatannya seperti tekanan darah tinggi, tulang belakang yang melengkung serta kesulitan menggerakkan anggota badan. (MedicalDaily)