"Setelah siap, penis buatan dapat dipindahkan ke penerima," ujarnya.
Meski demikian, hingga kini, Atala belum pernah menjajal penemuannya kepada manusia. Penelitian baru sebatas dilakukan kepada kelinci, itu pun pada 2008 silam.
"Kami baru menerapkannya pada 12 kelinci. Semua kelinci berhasil kawin dengan pasangannya. Seluruhnya berhasil ejakulasi, bahkan empat di antaranya menghasilkan keturunan," ungkap Atala.
"Kami belum menerapkannya pada manusia karena belum mendapatkan persetujuan dari badan Pangan dan Obat-obatan. Kami targetkan, lima tahun ke depan, penerapan penis buatan pada manusia dapat terealisasi. Apalagi kami telah membuat setengah lusin penis buatan, meski belum siap untuk ditanam," katanya.
"Jika sukses, kami akan mencoba terapkan penemuan ini, untuk membuat seluruh organ manusia buatan," tutupnya.