Suara.com - Kondisi pasien Ebola pertama di Amerika Serikat (AS), Thomas Eric Duncan, terus memburuk. Dia kritis, dan terus dipantau oleh tim dokter di Rumah Sakit Dallas.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, dr Thomas Frieden, mengatakan bahwa pihaknya terus mengawasi kondisi pasien. Selain itu, ujar Thomas, pihaknya juga tengah mengawasi aktivitas sembilan orang yang diduga pernah memiliki kontak langsung dengan pasien.
"Kami terus waspada. Kami akan terus memeriksa orang, khususnya yang baru bepergian dari Afrika Barat," kata Thomas, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (5/10/2014).
"Saat ini ada sembilan orang yang dipantau ketat. Mereka kami duga pernah kontak dengan pasien," lanjut Thomas.
Seperti diketahui, Duncan adalah warga Liberia yang masuk ke Amerika pada 19 September lalu. Duncan diduga membohongi pihak imigrasi sehingga dapat terbang bebas ke Negeri Paman Sam.
Lantaran itu, Liberia dikabarkan bakal memperkarakan hukum ulah Duncan.
"Duncan membohongi kami. Dia menjawab "tidak", termasuk terhadap pernyataan soal apakah dirinya pernah merawat pasien Ebola atau bersinggungan dengan jenazah akibat Ebola," kata Kepala Dewan Direksi Otoritas Bandara Liberia di Monrovia, Binyah Kesselly, beberapa waktu lalu.
Duncan Diduga Telah Sebarkan Virus
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menjelaskan bahwa Duncan diduga telah menyebarkan Ebola ke Amerika. Saat ini, para terduga Ebola telah secara sukarela dikarantina untuk penyelidikan lebih lanjut.
Para terduga, di antaranya adalah anak-anak, juga satu keluarga yang tinggal satu lantai apartemen dengan Duncan.
"Tidak ada pemaksaan untuk karantina. Mereka datang dengan sukarela," Hakim Jenkins menambahkan.
Selain Duncan dan para terduga Ebola, Amerika juga dikabarka tengah merawat seorang lelaki yang diduga turut terjangkit virus tersebut.
Pasien, saat ini dalam perawatan di Rumah Sakit Sarasota, Florida. Dia dalam isolasi sebagai tindak pencegahan karena baru tiba dari Afrika Barat.
Meski begitu, hingga sejauh ini, belum dijelaskan kondisi pasien secara detail.