Virus AIDS kemudian menjadi virus yang dengan cepat tersebar dari benua satu ke benua lain. Dan diketahui penyebaran yang cepat dahulu disebabkan penggunaan kembali jarum suntik. Sehingga anak-anak juga menjadi korbannya, dan banyak yang meninggal dunia karenanya.
Berkamuflase
Virus HIV AIDS dianggap sebagai virus yang cerdas karena dapat berkamuflase di dalam tubuh dan berpura-pura menjadi nutrisi, sehingga tubuh telah tertipu.
Begitu diizinkan masuk ke dalam tubuh, ia kemudian menyerang sistem immune dan merusaknya. Inilah sebabnya banyak orang yang tidak dapat bertahan lama setelah diserang virus ini.
HIV itu sendiri masuk ke dalam tubuh secara 'diam-diam' sebelum akhirnya menyebabkan penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), yang baru diidentifikasi sebagai virus pada 1983. Pada saat itulah ribuan orang telah meninggal akibat penyakit mematikan itu.
Sejak itu para ilmuwan telah terlibat dalam pertempuran panjang untuk meningkatkan peningkatan pengobatan dengan obat antiretroviral, yang memperlambat jalannya HIV dan memungkinkan beberapa pasien bisa memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
Berkat upaya mereka dan pendidikan tentang seks yang aman, kematian akibat AIDS perlahan-lahan menurun sejak 2005 - ketika itu jumlah penderitanya memuncak di angka 2.3 juta di seluruh dunia.
Profesor Oliver Pybus dari Universitas Oxford, pemimpin studi dalam Jurnal Science mengatakan bahwa analisis genetik HIV yang ditelitinya itu sejauh ini yang paling komprehensif.
"Untuk pertama kalinya, kami telah menganalisis semua bukti yang ada menggunakan teknik phylogeographic terbaru, yang memungkinkan kita untuk memperkirakan secara statistik dari mana virus tersebut berasal," imbuhnya.
Ini berarti, kata Pybus, hasil penelitiannya itu dapat mengungkapkan sejarah HIV dengan tingkat kepastian yang tinggi, di mana dan kapan pandemi HIV tersebut berasal. (Daily Mail)