Suara.com - Dokter di Fakultas Obat-obatan di Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol di Bangkok, Thailand mengklaim telah mengembangkan antibodi baru yang bisa menyembuhkan pasien Ebola.
Antibodi itu memerklukan waktu satu tahun untuk diproduksi dalam skala besar. Dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2014), pihak rumah sakit mengumumkan bahwa mereka tengah memproduksi antibody yang bisa melawan virus Ebola.
Antibodi itu bisa memasuki sel terkecil di tubuh manusia yang terinfeksi Ebola dan juga mengakses protein virus di dalam sel tersebut. Penemuan obat penyembuh Ebola ini merupakan terobosan baru.
Dokter mengungkapkan, prototipe antibody itu dikembangkan dengan menggunakan gen manusia. Langkah berikutnya adalah untuk melakukan uji coba antibody itu kepada binatang sebelum dites ke tubuh manusia.
Apabila tes itu berlangsung sukses maka antibody itu akan dibuat dalam jumlah besar. Meski memerlukan waktu satu tahun untuk membuat obat Ebola dalam jumlah besar, dokter di Universitas itu menyatakan, perusahaan obat di Thailand bisa membantu mempercepat produksi obat itu tanpa harus menunggu tes.
Ebola menyebar melalui cairan tubuh dari orang yang terinfeksi virus itu. Selain itu, menyentuh jenazah korban yang meninggal karena virus itu juga bisa membuat seseorang tertular. Wabah Ebola ini telah membuat lebih dari 3 ribu orang di Afrika Barat meninggal. (AFP/CNA)