Suara.com - Seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya telah didiagnosa positif terjangkit Ebola di sebuah rumah sakit di Dallas, Amerika Serikat. Itu merupakan kasus pertama Ebola di Negara Paman Sam tersebut. Virus Ebola yang melanda sejumlah negara di Afrika Barat kini mulai merambah ke Amerika.
Belum diketahui apakah laki-laki itu telah menularkan virus Ebola kepada orang lain. Kemungkinan besar pasien itu terserang Ebola ketika berkunjung ke Liberia pada 19 September lalu. Dia kembali ke Amerika satu hari kemudian.
Namun, laki-laki itu tidak mengalami gejala terserang virus Ebola ketika meninggalkan Amerika dan kembali lagi. Dia baru jatuh sakit pada 24 September lalu dan mulai dirawat dua hari kemudian. Direktur Centers for Disease Control and Prevention, Thomas Frieden mengatakan, ini merupakan kasus Ebola pertama yang terjadi di Amerika.
“Kami akan mengontrol kasus Ebola ini sehingga tidak menyebar luas. Ada kemungkinan orang yang melakukan kontak dengan lelaki itu juga bisa terkena Ebola,” ujarnya.
Pasien yang menderita Ebola akan berbagaya bagi orang lain setelah dia menunjukkan gejala-gelaja seperti demam, diare dan muntah-muntah. Sesorang yang mengalami gejala seperti itu bisa menularkan virus Ebola kepada pihak lain seperti petugas medis di ruang gawat darurat.
Namun, virus itu hanya bisa menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh seperti darah. Ebola tidak menyebar melalui udara seperti flu. Karena laki-laki itu tidak sakit ketika berada di dalam pesawat, maka kemungkinan besar penumpang lain di pesawat itu tidak akan terjangkit virus mematikan itu. (USAToday)