Mitos:
Petugas kesehatan yang membawa virus ebola
Fakta:
Laporan terakhir menyebut bahwa petugas kesehatan di Guinea mendapat serangan dari warga, karena warga percaya merekalah yang menulari virus. Tapi ini tidak benar. WHO menegaskan bahwa virus ebola menjangkiti manusia setelah orang itu melakukan kontak fisik dengan hewan liar misalnya dalam perburuan, menyembelih atau menyiapkan daging dari hewan yang terinfeksi. Ini sangat mungkin, contohnya ketika kontak langsung dengan kekelawar yang terjangkit virus atau tikus. Selama wabah, para ahli menyarankan untuk menghindari berburu atau makan daging liar.
4. Hand sanitizer Bisa membunuh virus ebola
Mitos:
Hand sanitizer yang mahal sangat bermanfaat untuk membunuh virus
Fakta:
Teratur mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sangat direkomendasikan, khususnya jika Anda kontak dengan pasien ebola atau berada di sekitar mereka. Alkohol memang bisa berguna, tapi jika kotoran tidak terlihat maka sangat penting untuk mencuci tangan Anda dengan sabun dan air bersih.
5. Air garam dan bawang mentah bisa melindungi
Mitos:
Air garam dan bawang mentah dipercaya bisa mencegah virus ebola.
Fakta:
Air garam tidak bisa mencegah Anda terhindar dari ebola. Minum air garam dalam kondisi panas justru bisa berbahaya. WHO menyebut dua warga Nigeria yang melakukan praktik ini meninggal dunia, karena percaya bahwa air garam bisa mencegah mereka terpapar ebola. Begitu juga dengan makan bawang mentah setiap hari selama tiga hari atau minum susu bisa mencegah terpapar ebola. Upaya ini tidak bisa melindungi Anda dari virus mematikan itu.
Yang perlu diketahui adalah virus ebola menyebar karena kontak langsung dengan cairan pasien yang terpapar ebola seperti urine, air mata, ludah atau cairan luka. Nah, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan pasien yang kena ebola. (BBC)