Suara.com - Sebuah studi terkini mengungkapkan bahwa 80 persen lelaki bisa mencegah serangan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Selain gaya hidup sehat, menjaga berat badan yang sehat dan diet, teratur latihan fisik, tidak merokok dan asupan alkohol moderat juga dapat mencegah kejadian koroner pada lelaki.
Sementara angka kematian akibat penyakit jantung telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, dengan banyak pengurangan dikaitkan dengan terapi medis. Peneliti mengatakan, pencegahan melalui gaya hidup sehat menghindari potensi efek samping obat dan biaya yang lebih efektif untuk pengurangan populasi luas dalam penyakit jantung koroner.
Para peneliti menemukan penurunan yang jelas dalam risiko serangan jantung untuk setiap faktor gaya hidup individu peserta yang rutin latihan fisik. Misalnya, diet yang berisiko rendah bersama-sama dengan konsumsi alkohol yang wajar (moderat) menyebabkan risiko 35 persen lebih rendah dari serangan jantung dibandingkan dengan kelompok berisiko tinggi.
Pria yang menggabungkan diet berisiko rendah dan konsumsi alkohol moderat dengan tidak merokok, aktif secara fisik dan memiliki jumlah rendah lemak perut, memiliki risiko 86 persen lebih rendah. Para peneliti menemukan hasil yang sama pada lelaki dengan hipertensi dan kolesterol tinggi.
Beban penyakit kardiovaskular dapat dikurangi secara signifikan melalui program yang ditargetkan untuk lelaki dan mempromosikan pilihan gaya hidup berisiko rendah. Bahkan pada mereka yang minum obat, pengurangan tambahan dalam risiko penyakit jantung kronis telah diamati pada orang-orang dengan gaya hidup sehat.
Agneta Akesson, Ph.D., Associate Professor di Institute of Environmental Medicine, Karolinska Institutet, Stockholm, mengatakan bahwa hal itu penting untuk dicatat bahwa perubahan perilaku dari gaya hidup berisiko tinggi ke gaya hidup berisiko rendah dapat memiliki dampak besar pada kesehatan jantung. Namun, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan gaya hidup sehat sejak masih muda.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. (Zeenews)