Suara.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada hari Kamis (18/9/2014) mendeklarasikan bahwa wabah Ebola di Afrika merupakan "ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional". DK PBB menyerukan kepada seluruh negara untuk menyediakan sumber daya yang mendesak dan dukungan untuk mengatasi krisis penyakit mematikan tersebut.
Di hadapan peserta rapat darurat, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa jumlah infeksi Ebola berlipat ganda setiap tiga pekan. Lebih dari 2.600 orang telah meninggal dunia. Angka tersebut tercatat sebagai wabah Ebola terburuk dalam sejarah.
Ban mengatakan, skala situasi yang ada kini membutuhkan tindakan internasional yang belum pernah diberlakukan untuk suatu darurat kesehatan. Ban mengumumkan pembentukan "misi darurat PBB" bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melawan krisis tersebut. Ban juga mengatakan akan mengadakan rapat tingkat tinggi pada pekan depan.
DK PBB mengatakan, respon internasional yang dilakukan harus tiga kali lebih besar dari upaya yang ada saat ini.
Badan beranggotakan 15 negara tersebut secara mutlak juga menyepakati sebuah resolusi. Mereka meminta agar larangan bepergian yang diberlakukan negara-negara dicabut. Alasannya, negara-negara tersebut seharusnya punya akses agar bantuan dapat masuk dengan lancar, bukannya malah diisolasi. (Reuters/BBC)