Persepsi Salah Tentang Penanganan Luka Bakar

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 17 September 2014 | 11:01 WIB
Persepsi Salah Tentang Penanganan Luka Bakar
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini ada persepsi salah yang berkembang di tengah masyarakat dalam menangani korban luka bakar, seperti mengolesi dengan berbagai bahan seperti odol atau mentega. Hati-hati ternyata persepsi ini tidak sepenuhnya benar, dan penanganan yang tidak tepat bisa membuat luka bakar semakin parah.

"Sebenarnya persepsi luka bakar diberi lotion, kecap, mentega, odol atau minyak itu tidak tepat. Pertolongan pertama jika mengalami luka bakar hanya sederhana, yakni dengan air bersuhu netral. Seperti aliran air dari keran atau disiram air," ujar Teguh Adi Wibowo, Kepala Program Pengurangan Risiko Bencana, Selasa (16/9/2014) di Jakarta.

Teguh mengingatkan penanganan luka bakar harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi infeksi.

"Sebetulnya yang buat luka bakar itu membekas karena terjadi infeksi. Infeksi muncul karena luka tersebut terkena bakteri. Jadi jangan mengolesi arau sentuh luka dengan lotion, kecap, mentega, odol atau minyak," kata Teguh.

Sebagai ganti bahan-bahan itu, Teguh menyarankan mengalirkan air dingin pada bagian tubuh yang mengalami luka bakar baik akibat panas maupun bahan kimia.  "Alirkan air terus menerus hingga 20 menit atau lebih," ujarnya.

Perhatikan juga luas area luka bakar tersebut. Jika tak terlalu besar, cukup dengan mengompres luka dengan air, dan tutup luka dengan penutup steril sekali pakai.

Jika luka cukup besar lepaskan pakaian yang melekat tubuh, lalu segera rujuk ke Rumah Sakit setelah mendapatkan pertolongan pertama. Teguh mengingatkan agar penanganan dilakukan secara hati-hati, karena jika salah justru bisa menimbulkan infeksi, dan bekas lukanya sulit untuk dihilangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI