Anak Korban "Bullying" Berisiko Bunuh Diri

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 11 September 2014 | 17:03 WIB
Anak Korban "Bullying" Berisiko Bunuh Diri
Ilustrasi anak korban "bullying". (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bunuh diri kini masih menjadi permasalahan yang belum kunjung terselesaikan di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia ada 4,3 kasus per 100.000 penduduk pada 2012. Ini berarti, setiap tahunnya ada sekitar 10.000 kasus bunuh diri yang terjadi.

Bunuh diri merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor risiko, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan sumber pendapatan, kehilangan keyakinan diri dan harga diri, merasa malu, tak berharga, tak berdaya, hingga putus asa.

"Orang yang sedang dalam keadaan stres dan depresilah yang berisiko melakukan percobaan bunuh diri," kata Dr. Albert Maramis, Sp.KJ seorang pemerhati kesehatan jiwa saat ditemui di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).

Hal tersebut tidak terkecuali pada anak-anak. Dr. Albert menambahkan, bullying yang terjadi pada anak juga menjadi salah satu faktor risiko bunuh diri pada anak.

Anak korban bullying, lanjut dia, memiliki posisi yang tidak berdaya saat dianiaya. Mereka cenderung memiliki stres yang besar, ketakutan, tertutup dan tidak ada keberanian untuk melawan.

Risiko semakin besar, kata Albert, dikarenakan jumlah hal yang dipikirkan lebih sedikit dibanding orang dewasa, mereka belum bisa melihat jalan keluar lain.

"Dia merasa terdiskriminasi, teraniaya ketakutan dan stres besar. Tidak tahu siapa yang bisa menolong. Lapor guru tidak berani," tambahnya.

Upaya pencegahan bunuh diri pada anak harus dilakukan dari orang terdekat, seperti orang tua dan guru di sekolah.

Albert menjelaskan, sistem pendidikan yang menempatkan satu kelas terdiri dari 50 siswa menyulitkan guru untuk melakukan pendekatan emosional pada anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI