Studi: Gula Darah Tinggi Berisiko Kanker

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 11 September 2014 | 12:17 WIB
Studi: Gula Darah Tinggi Berisiko Kanker
Ilustrasi tes gula darah (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terkini menemukan bahwa orang yang memiliki gula darah tinggi mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena kanker.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti mengamati 16 studi yang menyertakan 900.000 orang dari beberapa negara. Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami pradiabetes memiliki risiko 15 persen lebih tinggi terkena kanker.

Pradiabates itu sendiri merupakan suatu kondisi di mana kadar gula darah tinggi abnormal tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.

Namun, ketika para peneliti menyesuaikan hasil indeks massa tubuh (BMI) peserta yang merupakan indikator obesitas dan faktor risiko pradiabetes dan kanker, mereka menemukan orang pradiabetes berisiko 22 persen lebih tinggi menderita kanker.

Beberapa jenis kanker yang berhubungan dengan pradiabetes seperti kanker lambung atau usus, hati, pankreas, payudara dan endometrium.

Menurut para peneliti, orang yang mengalami pradiabetes berisiko dua kali lebih tinggi mengembangkan kanker hati dan 60 persen mengembangkan kanker endometrium ketimbang mereka yang sehat.

Tak hanya itu, mereka juga 50 persen berisiko mengembangkan kanker perut atau kanker usus dan 20 persen lebih tinggi mengalami kanker payudara.

Sedangkan jenis kanker lain, seperti kanker paru-paru, prostat, ovarium, ginjal atau kandung kemih, tidak terkait dengan pradiabetes.

Beberapa mekanisme mungkin bisa menjelaskan mengapa gula darah tinggi berhubungan dengan risiko kanker. Salah satunya, kata para peneliti, adalah soal resistensi terhadap hormon insulin pada orang yang memiliki gula darah tinggi.

Hal ini dapat mengakibatkan sekresi yang lebih tinggi dari protein insulin sehingga mendorong pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, orang-orang yang memiliki variasi genetik lebih mungkin mengembangkan kedua pradiabetes dan kanker.

Lembaga pencegahan dan kontrol penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) menyebutkan, jika tidak diobati maka sekitar 15-30 persen orang dengan pradiabetes mungkin mengembangkan diabetes dalam waktu lima tahun.

Oleh karena itu CDC menyarankan, orang-orang dengan pradiabetes, sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat, latihan teratur untuk menurunkan risiko diabetes.

Sementara bagi penderita diabetes, CDC merekomendasikan untuk meningkatkan aktivitas, mengubah pola makan, mengonsumsi insulin dan obat oral untuk menurunkan kadar gula darah. (Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI