Studi: Pilot Berisiko Tinggi Kanker Kulit

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 14:14 WIB
Studi: Pilot Berisiko Tinggi Kanker Kulit
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut sebuah studi terkini mengklaim bahwa pilot dan awak lain dua kali lebih berisiko terkena kanker kulit yang dikenal melanoma dibandingkan dengan profesi lain.

Penulis utama dari studi ini adalah Dr Susana Ortiz-Urda, co-direktur UCSF Melanoma Center di University of California, San Francisco menyatakan bahwa kedekatan pilot dan kru dengan matahari dapat meningkatkan risiko untuk terkena penyakit ini.

"Paparan sinar matahari adalah faktor utama mengapa seseorang bisa terkena kanker kulit. Masalahnya berdampak pada pilot dan awak yang kegiatannya mengharuskan mereka untuk terkena sinar matahari secara terus menerus bahkan dalam pesawat. Karena pada kenyataannya perlindungan pesawat window terhadap radiasi matahari rendah," jelasnya.

Lebih lanjut Susana mengatakan bahwa untuk setiap kenaikan 900 meter di atas permukaan laut, peningkatan radiasi matahari sebesar 15 persen. "Jadi bisa dibayangkan seberapa tinggi risiko pilot dan kru untuk paparan radiasi sinar matahari," lanjutnya.

Melanoma sendiri merupakan salah satu jenis kanker kulit. Meskipun bisa diobati, tapi deteksi yang dilakukan terlambat bisa berakibat fatal bagi penderitaan yaitu kematian.

The American Cancer Society mencatat bahwa pada 2014 hampir 10.000 orang di Amerika Serikat meninggal karena penyakit ini. (cbsnews.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI