Suara.com - Tina Littlewood, seorang perempuan asal Catterick, North York, Inggris, nyaris tewas akibat reaksi alergi yang disebabkan pewarna rambut merek Clairol Nice 'N Easy.
Dia sempat mewarnai rambutnya, sebelum 'ambruk', dan beberapa saat kemudian langsung menderita sakit kepala hebat.
Tak cuma itu, sejumlah bagian badannya pun bengkak-bengkak.
"Itu sangat menakutkan. Saya bersumpah tidak akan memakai pewarna rambut lagi," kata Tina seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (2/9/2014).
"Pada satu titik saya berpikir hidup saya akan segera berakhir. Saya mati gara-gara pewarna rambut," ujar perempuan berusia 41 tahun itu.
Suami Tina, Glenn, menambahkan bahwa istrinya juga mengalami gatal hebat di kepala.
"Gatal itu teramat hebat hingga dia tidak bisa membuka matanya," kata Glen.
"Ketika saya membawanya ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa istri saya mengalami luka bakar. Lukanya sangat hebat setara dengan luka korban kebakaran. Dokter akhirnya memberikan suntikan steroid, antibiotik dan antihistamin," ujar Glen.
Meski begitu, lanjut Glenn, Tina sempat tidak bisa melihat hingga lima hari lamanya.
"Dia sempat buta selama lima hari. Setelah bisa kembali melihat dia menangis," kata Glenn.
Produsen Pewarna Rambut Berkilah
Ditemui terpisah, produsen pewarna rambut Clairol mengklaim bahwa produknya aman. Mereka menegaskan bahwa keamanan pelanggan adalah prioritas utama dan yang terpenting.
"Jadi kami prihati mendengar tentang hal ini. Ini adalah reaksi alergi yang sangat langka. Harus diteliti lagi apakah korban menggunakan produk kami sesuai petunjuk," katanya.
"Sebab jutaan perempuan telah dengan aman dan berhasil menggunakan produk kami. Bahkan secara berkali-kali tiap tahunnya," kilahnya.