Suara.com - Satu dari tiga orang dokter asal Afrika yang dilaporkan terinfeksi Ebola, dilaporkan meninggal dunia meski telah diobati dengan obat percobaan ZMapp yang sebelumnya disebut-sebut mampu menyembuhkan penyakit mematikan ini.
Kepastian itu didapat dari Menteri Informasi Liberia, Lewis Brown Senin (25/8/2014). "Dia meninggal kemarin di Monrovia," ujar Brown saat dikonfirmasi tentang kondisi Abraham Borbor, dokter yang terinfeksi Ebola tersebut.
Ini tentu bukan kabar baik, karena sebelumnya para dokter sangat berharap setelah dua warga Amerika Serikat yang terinfeksi virus Ebola dinyatakan sembuh setelah diobati dengan obat percobaan ZMapp saat dirawat di Rumah Sakit Emory, Atlanta, AS.
"Setelah menjalani pengobatan dan pengujian ketat, tim kesehatan Emory telah menetapkan bahwa kedua pasien pulih dari virus Ebola dan dapat kembali ke keluarga dan komunitas mereka tanpa kekhawatiran akan menyebarkan infeksi ini kepada orang lain," kata direktur unit penyakit menular rumah sakit, Dr Bruce Ribner, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (21/8/2014).
Kent Brantly yang bekerja sebagai dokter di Liberia, dinyatakan terjangkit Ebola Juli lalu. Setelah diterbangkan ke negerinya, ia dirawat intensif di Rumah Sakit Emory, Atlanta. Dokter tidak mengira dua pasien Ebola ini mampu bertahan setelah diberi obat percobaan yang disebut Zmapp. Ternyata obat itu mampu menyelamatkan mereka dari virus ganas itu. (Reuters)