Suara.com - Kebanyakan perempuan tidak menyadari tentang kesehatan seksualnya dan berbagai masalah yang bisa timbul karenanya.
Kesehatan seksual itu sendiri meliputi masalah seperti vagina yang kering, alergi seks, kanker payudara dan bahkan menopause. Ada masalah pribadi lainnya seperti nafsu seksual (libido) yang rendah dan disfungsi seksual.
Ketika dihubungkan dengan kesehatan dan kesejahteraan, penting bahwa Anda tidak merasa malu untuk mencari bantuan mengenai kesehatan seksual perempuan.
Hal yang paling penting adalah bahwa setiap perempuan harus mengetahui fakta-fakta kesehatan seksualnya, karena dapat membantunya mempertahankan citra tubuh yang sehat.
Berikut adalah beberapa fakta kesehatan seksual yang harus diketahui perempuan agar tetap sehat, setelah sebelumnya telah diuraikan 4 fakta seputar kesehatan seksual perempuan.
1. Vaginismus
Beberapa perempuan dapat mengalami penetrasi sangat menyakitkan selama hubungan seksual dan masalahnya adalah vaginismus. Vaginismus adalah kondisi medis di mana otot-otot vagina enggan melebar, justru akan memperketat sampai titik tertentu di mana perempuan biasanya akan mengalami rasa sakit pada vagina selama hubungan seksual. Hal ini menyebabkan hubungan seks dengan ketegangan. Keluhan ini jika tidak segera ditangani bisa menjadi masalah serius dengan pasangan.
2. Alergi seksual
Alergi seksual biasanya dtandai dengan rasa gatal dan terbakar pada vagina setelah berhubungan seks. Alergi Seks adalah pengalaman perempuan karena beberapa reaksi alergi terhadap air mani. Kondisi ini dapat bervariasi dari pasangan karena beberapa jenis protein yang terlibat dalam cairan mani. Jika gangguan ini tidak diobati dapat menyebabkan anafilaksis pada beberapa perempuan. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berkembang cepat dan mengancam nyawa.
3. Inkontinensia urin
Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga menyebabkan masalah gangguan kesehatan dan atau social. Kondisi ini merupakan masalah yang paling umum terjadi baik pada perempuan dan lelaki. Inkontinensia umum pada perempuan disebut stres inkontinensia urin (SUI). Air seni keluar tanpa disadari biasanya ketika batuk, tertawa, bersin atau saat melakukan beberapa latihan fisik. Cara yang lebih baik untuk mencegah gangguan ini adalah melakukan latihan otot dasar panggul.
4. Hot Flashes dan menopause
Ada tahap di mana perempuan mencapai akhir kemampuan reproduksinya. Kebanyakan perempuan memasuki masa menopause antara usia 45 sampai 55 tahun. Selama menopause kebanyakan perempuan mengalami perubahan suasana hati, emosi tinggi dan hipersensitivitas. Gejala lain yang mungkin termasuk hot flashes, kekeringan vagina, berkurangnya gairah seks dan berkeringat di malam hari. Pengobatan untuk menopause sering memerlukan pendekatan multifaset seperti obat dan praktik perawatan diri. (Boldsky)