Psikiater: 'Workaholic' Jangan Langsung Disimpulkan Bipolar

Achmad Sakirin Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2014 | 16:30 WIB
Psikiater: 'Workaholic' Jangan Langsung Disimpulkan Bipolar
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bipolar belakangan ini menjadi topik perbincangan menarik di kalangan masyarakat. Salah satu jenis gangguan kejiwaan ini, menjadi diperbincangkan setelah berbagai media memberitakan tentang dugaan gangguan bipolar yang dialami oleh artis cantik, Marshanda.

Selain itu kabar duka meninggalnya aktor kenamaan dunia, Robin Williams di California, Amerika Serikat, Senin (11/8/2014), juga membuat tenar salah satu gangguan kejiwaan itu.

Dokter Ahli Kesehatan Jiwa (psikiater) RS Cipto Mangunkusumo Dr dr Nurmiati Amir SpKJ (K) memaparkan gejala penyakit bipolar.

Menurutnya, gangguan kejiwaan yang menyebabkan penderitanya memiliki dua sifat yang bertolak belakang pada waktu hampir bersamaan.

Nurmiati menjelaskan dalam diskusi yang bertajuk "Penanganan Kegawatdaruratan Gangguan Jiwa" di Jakarta, Rabu (13/8/2014), gejala tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni manik dan depresif yang keduanya sangat elastis.

"Manik ini 'mood' yang bersemangat, enggak capek-capek, kalau berbicara terus saja tidak mau berhenti, memiliki ide yang sangat banyak, pd-nya (percaya dirinya) luar biasa," katanya.

Gejala pada manik tersebut, lanjut dia, terjadi pada keadaan seksual yang terus-menerus aktif, merasa lebih boros dan tidak tertutup kemungkinan memicu untuk pergi ke diskotik dan menggunakan narkoba.

"Skemanya tidak terkontrol," katanya.

Nurmiati menambahkan, sebaliknya dari sisi depresif, penderita merasa sangat sedih luar biasa, terus menerus menangis, tidak memiliki energi dan tenaga untuk melakukan sesuatu.

"Bahkan, untuk mengangkat sendoknya untuk makan saja tidak mampu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI