Lebih Jauh Tentang Asphyxia yang Dialami Robin William

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2014 | 15:27 WIB
Lebih Jauh Tentang Asphyxia yang Dialami Robin William
Aktor Robin Williams. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab pasti tewasnya Robin Williams, namun salah seorang petugas dari Kantor Sheriff Marin County, seperti dilansir dari TIME, mengungkapkan bahwa penyebab kematian aktor sekaligus komedian ternama itu ada dua poin yaitu, bunuh diri dan kekurangan oksigen (asphyxia).

Asphyxia yang dialami Robin akibat dari lehernya yang diikat pada seutas sabuk yang diikat di pintu kamarnya.

Lantas, apa yang dimaksud dengan asphyxia?

Asphyxia atau asfiksia seperti dilansir dari Journal of Medical Case Reports, adalah keadaan atau suatu kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan oksigen dan terakumulasinya karbondioksida dalam darah dan jaringan akibat gangguan respirasi.

Kondisi ini menyebabkan penghalangan (arrest) kardiopulmoner. Penyakit asfiksia bisa berakibat fatal -- yaitu, kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Asphyxia itu sendiri bisa terjadi, karena adanya suatu keadaan rasa depresi dari susunan saraf pusat (CNS) yang menyebabkan gagalnya paru-paru untuk bernapas.

Gagalnya paru-paru melakukan fungsi pernapasan, membuat organ tubuh yang lain pun menjadi kekurangan oksigen.Inilah yang menyebabkan seseorang bisa meninggal dunia, karena tidak segera mendapat pertolongan.

Ada beberapa penyebab mengapa orang mengalami depresi Asphyxia.

Seperti yang disebutkan dalam laman Wikipedia, secara umum penyebab asphyxia adalah kondisi atau substansi yang menghalangi respirasi:

1. Obstruksi ekstrapulmoner, seperti pada kompresi trakeal akibat tumor, strangulasi, trauma atau sesak napas
2. Hipoventilasi akibat penyalahgunaan opioid, penyakit atau hemoragi medular, pneumotoraks, paralisis otot respiratorik, atau penghalangan kardiopulmoner.
3. Inhalasi agens toksik, seperti pada keracunan karbon monoksida, inhalasi asap dan inhalasi oksigen berlebihan.
4. Obstruksi intrapulmoner, seperti pada obstruksi jalan napas, asma parah, aspirasi benda asing dan hampir tenggelam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI