Suara.com - Makanan cepat saji yang sering disebut "junk food" tidak cocok diberikan kepada anak-anak yang masih masa pertumbuhan, karena gizinya kurang seimbang.
Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Bina Gizi, Direktorat Bina Gizi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Doddy Izwardy saat menghadiri temu media di Kemenkeas, Jakarta, Jumat (8/8/2014).
"Di era globalisasi ini kita tidak bisa mendiskriminasi produk makanan, tapi kita punya pedoman gizi seimbang. Kita membentengi keluarga dengan memberikan informasi yang tepat tentang gizi," jelasnya.
Salah satu pesan utama dalam informasi tepat tentang gizi itu, lanjut Doddy, adalah agar orang tua dapat mengembalikan anak-anaknya ke makanan yang bergizi dan menghindari makanan olahan.
"Kalau bisa diupayakan menggunakan bahan pangan lokal yang padat energi, protein dan zat gizi mikro," imbuhnya.