Suara.com - Jumlah korban tewas akibat wabah Ebola hampir mencapai 1.000 jiwa dan semakin memperbesar ketakutan terhadap wabah yang melanda sejumlah negara di Afrika.
Kemarin, seorang warga Nigeria meninggal karena wabah ini. Dengan demikian, sudah dua warga Nigeria yang menjadi korban virus yang belum ditemukan obat penyembuhnya ini.
Warga Nigeria yang tewas itu adalah seorang suster di Lagos dan merupakan korban tewas ke-45 dalam tiga hari terakhir akibat virus Ebola. Doctors Withour Borders mengungkapkan, epidemic virus Ebola sudah tidak bisa lagi dikontrol.
Di Liberia, Presiden Ellen Johnson Sirleaf memerintahkan masyarakat untuk melakukan puasa dan berdoa. Di negara ini, korban Ebola dibiarkan meninggal tanpa dikubur. Mayat mereka bergelimpangan di jalanan atau ditinggalkan begitu saja di rumah.
Sementara itu, tentara Sierra Leone sudah diturunkan untuk menjaga rumah sakit dan juga klinik yang merawat pasien dengan Ebola. Sierra Leone merupakan salah satu negara di Afrika dengan jumlah kasus Ebola terbanyak.
Semakin meluasnya penyebaran Ebola membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pertemuan darurat di Jenewa, Swiss untuk memutuskan apakah akan menetapkan krisis internasional terkait wabah ini. Hingga kemarin, jumlah korban yang tewas akibat Ebola mencapai 932 orang dan kasus positif Ebola berjumlah 1.711 kasus, paling banyak di Guinea, Liberia dan Sierra Leone. (AFP/CNA)