Suara.com - Wabah Ebola yang melanda sejumlah negara di Afrika mulai menimbulkan kepanikan di seluruh dunia. Kemarin, seorang warga Amerika Serikat dirawat di rumah sakit dengan gejala yang mirip seperti penderita Ebola.
Lelaki ini baru saja berkunjung ke Afrika Barat. Salah satu petugas di Rumah Sakit Mount Sinai di New York mengatakan, pasien tersebut sudah diisolasi di ruang khusus dan menjalani pemeriksaan intensif. Pihak rumah sakit juga memastikan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk merawat pasien serta melindungi petugas medis yang merawat pasien tersebut.
Petugas medis menjadi orang yang paling rentan terkena virus Ebola. Beberapa hari lalu, dokter yang merawat pasien Ebola di Sierra Leone meninggal karna terinfeksi virus tersebut. Petugas medis asal Amerika Serikat yang membantu penanganan kasus ini di Afrika juga terkena virus Ebola.
Sementara itu, otoritas Nigeria juga memastikan bahwa seorang dokter di Lagos positif terkena virus Ebola. Pengumuman itu dilakukan setelah warga di ibu kota Liberia marah dengan sikap pemerintah yang membiarkan begitu saja jenazah korban Ebola tanpa dikubur. Warga Liberia melakukan aksi protes turun ke jalan.
Presiden Sierra Leone mengatakan, wabah Ebola yang melanda negeri itu sudah menjadi ancaman besar. Para ahli belum bisa menemukan obat yang bisa menyembuhkan virus Ebola. Saat ini, wabah Ebola dipastikan belum akan menyebar ke luar benua Afrika.
Namun, negara-negara Uni Eropa sudah mulai mengantisipasi penyebaran Ebola dengan mengalokasikan dana khusus untuk membasmi virus mematikan tersebut. (AFP/USAToday)