Suara.com - Sebuah studi terkini menemukan bahwa ibu yang menyusui bayinya selama tiga bulan atau lebih, secara signifikan anaknya kelak memiliki risiko lebih rendah mengalami peradangan kronis yang berhubungan dengan penyakit jantung dan metabolisme.
Penelitian dari Brown School di Washington University di St Louis, menunjukkan bahwa berat lahir dan menyusui memiliki implikasi pada kesehatan anaknya kelak.
Para peneliti menggunakan data dari US National Longitudinal Study of Adolescent Health, termasuk survei orang tua, dan sampel darah yang menyediakan pengukuran CRP.
Temuan ini diadakan dalam serangkaian model saudara, di mana satu saudara yang disusui dan yang lain tidak. Model seperti memberikan peningkatan kepercayaan pada hasil dengan implisit mengendalikan faktor genetik untuk CRP.
"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan preventif tetapi tidak terbatas pada perawatan kesehatan prenatal dan postnatal dukungan menyusui," kata Molly W Metzger,penulis studi dengan Thomas W McDade, PhD, dari Universitas Northwestern.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences. (Zeenews)