Ilmuwan Ciptakan Vaksin Kanker dari Parasit Kotoran Kucing

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 22 Juli 2014 | 20:30 WIB
Ilmuwan Ciptakan Vaksin Kanker dari Parasit Kotoran Kucing
Ilustrasi kucing. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang menyangka kalau parasit yang terdapat dalam usus besar kucing ternyata mampu melawan kanker.

Ini dibuktikan dari studi terkini yang dilakukan para peneliti Amerika Serikat (AS).

Bahkan kini para peneliti telah menciptakan sebuah vaksin kanker yang terbuat dari parasit yang berasal dari usus besar kucing, di mana usus tersebut merupakan tempatnya tinja (kotoran).

Ini merupakan sebuah terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya demi kelangsungan hidup penderita kanker.

Vaksin ini ditemukan setelah para peneliti melakukan percobaan terhadap tikus yang dikondisikan menderita melanoma dan kanker ovarium mematikan dan sangat agresif.

Sistem kekebalan tubuh yang sehat merespon dengan cepat ketika diberi T. gondii -- parasit bersel tunggal yang hidup dalam usus besar kucing -- dengan cara yang sejalan dengan sistem kekebalan tubuh saat menyerang tumor.

"Kita tahu biologis parasit ini telah menemukan cara untuk merangsang respon imun yang tepat untuk melawan kanker," kata David Bzik, profesor mikrobiologi dan imunologi di Dartmouth College di Amerika Serikat, seperti dilansir dari Times of India.

Menanggapi T. gondii, tubuh memproduksi sel-sel pembunuh alami dan sel T. sitotoksik.

Kanker bisa menutup mekanisme pertahanan tubuh, tapi memperkenalkan T. gondii ke dalam lingkungan tumor dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara drastis.

Karena tidak aman untuk menyuntikkan pasien kanker dengan jenis replikasi hidup T. gondii, maka para peneliti menciptakan "cps" - vaksin immunotherapeutic.

Vaksin ini dinilai aman bahkan ketika kekebalan tubuh seseorang sedang turun, vaksin ini tetap merespon dengan baik.

"Cps adalah mikroskopis, tapi super kuat, mampu menghentikan perkembangan tumor dan menyusutkannya hingga hilang," tambah Bzik. (Times of India)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI