Suara.com - Para peneliti Arab Saudi menemukan gen virus mematikan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dalam contoh udara dari kandang berisi seekor unta yang tertular.
Temuan ini, kata mereka, mengindikasikan bahwa penyakit tersebut kemungkinan ditularkan melalui udara.
MERS, penyakit pernapasan serius yang disebabkan virus coronavirus (CoV) telah menginfeksi setidaknya 850 orang sejak kali pertama muncul dua tahun lalu dan menewaskan 327 di antaranya, sesuai data terakhir Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).
Sebagian besar kasus pada manusia terjadi di Arab Saudi, tapi kasus-kasus tertentu MERS dilaporkan terjadi di seluruh Eropa dan di Asia serta Amerika Serikat, terhadap warga yang baru saja bepergian ke Timur Tengah.
Para ilmuwan tidak tahu pasti asal virus tersebut, namun beberapa penelitian mengaitkannya dengan unta. Sementara beberapa pakar menduga virus ditularkan ke manusia melalui kontak langsung atau melalui konsumsi daging, serta susu unta.
Meski demikian para peneliti mengatakan bahwa deteksi virus dalam sampel udara mengkhawatirkan dan perlu ditindaklanjuti.
"Pesan jelas di sini adalah bahwa deteksi molekul MERS-CoV di udara, yang 100 persen identik dengan urutan genom virus yang dideteksi dari seekor unta yang secara aktif menyebarkan virus dalam sebuah kandang yang sama pada hari yang sama, membutuhkan penelitian lebih lanjut serta langkah untuk mencegah kemungkinan penularan lewat udara virus mematikan ini," kata Esam Azhar, asisten professor pada virologi medis Universitas King Abdulaziz di Jeddah yang memimpin studi tersebut.
Virus yang menyebar lewat udara - misalnya virus flu - kemungkinan lebih cepat menyebar secara meluas pada populasi manusia dibandingkan penyebaran virus dari hewan ke manusia, atau antar manusia melalui kontak langsung. (Antara)