Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhyono meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/7/2014). SBY optimistis Rumah Sakit Pusat Otak Nasional akan menjadi rumah sakit kelas dunia.
“I'm very optimistic, bahwa RS Pusat Otak Nasional bakal menjadi world class hospital," tegasnya.
Untuk itu, Presiden SBY berharap, RS. Pusat Otak Nasional ini menyediakan tenaga medis profesional untuk membawa institusi ini menjadi 'World Class Hospital'. Dalam kesempatan itu, SBY menyampaikan apresiasi kepada menteri terkait dan seluruh pihak yang telah melakukan langkah nyata untuk membangun RS PON ini.
"Atas nama negara dan pemerintah, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Menteri Kesehatan dan semua pihak yang telah berhasil menghadirkan rumah sakit yang sudah ditunggu sejak beberapa tahun silam," kata SBY, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Senin (14/7/2014).
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyampaikan, sebagai RS pusat neurologi yang mampu bersaing secara global, RS PON dilengkapi peralatan kesehatan berteknologi mutakhir, salah satunya CT Scan 250 slice.
“Dengan penyediaan sarana dan prasarana yang prima, serta peningkatan kualitas pelayanan, maka diharapkan keberadaan rumah sakit ini akan meningkatkan citra rumah sakit pemerintah di mata masyarakat, di mana juga mampu menyediakan pelayanan dengan kualitas tinggi,” kata Nafsiah.
RS PON berdiri di atas lahan seluas 11.955 m2 di kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. RS ini digagas sebagai upaya untuk dapat mengatasi permasalahan kesehatan otak dan saraf dengan menjadi pusat rujukan nasional serta mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang neurologi. Pemancangan tiang pertama pembangunan RS PON dilakukan pada 1 November 2011 dan telah dilakukan soft launching pada 1 Februari 2013.
Bangunan RS PON memiliki 11 lantai terdiri dan beberapa kategori ruang rawat inap, termasuk ruang rawat kelas III sebagai ruang rawat inap bagi pasien peserta PBI program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan).