Penelitian dengan cara observasi ini dilakukan dengan melihat data dari sistim informasi rumah sakit kementerian kesehatan Brasil.
"Dari 469.679 pasien yang dirawat karena serangan jantung, ternyata 155.592 (33,1 persen) kasus serangan jantung tersebut terjadi selama pertandingan piala dunia periode Mei dan Agustus," jelas Ari.
Dari penelitian ini didapat bahwa pada pertandingan piala dunia, terjadi peningkatan kasus serangan jantung yang sampai dirawat dirumah sakit sebesar 9-16 persen. Namun serangan jantung yang meningkat tidak meningkatkan terjadinya kematian.
Pada penelitian ini juga terungkap bahwa ternyata kemenangan pun tetap meningkatkan kejadian serangan jantung. Hal ini terjadi pada 2002 ketika Brasil menjadi juara piala dunia tetap terjadi peningkatan serangan jantung.
Ari berharap kekalahan telak Brasil ini tidak menjadi pencetus serangan jantung fans sepak bola Brasil di Indonesia.
"Karena bukti klinis menunjukkan bahwa hasil pertandingan olahraga merupakan salah satu stres yang dapat mencetuskan serangan jantung," tutupnya.